[Tugas Softskill Bahasa Indonesia] Sitasi

Integrasi Nasional

   Integrasi nasional berarti menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyang “Bhineka Tunggal Ika”. Integrasi mengindikasikan adanya kekuatan yang menggerakkan setiap individu untuk hidup bersama sebagai kelompok (bangsa, Negara). Dengan integrasi yang tangguh yang tercermin dari rasa cinta, bangga, hormat, dan loyal kepada Negara, cita-cita kemerdekaan dapat terwujud.   Penyebab dari muncul dan redupnya integrasi nasional sekelompok manusia ada banyak factor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah adanya tujuan yang sama, demikian pula ancaman terhadap integrasi nasional yang dimiliki oleh sekelompok manusia dalam suatu bangsa. Beberapa hal yang menjadi bisa menjadi ancaman dalam membangun dan memelihara integrasi nasional di Indonesia antara lain: intervensi dalam berbagai bidang oleh Negara asing, ksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia, pencurian kekayaan sumber daya, kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia beragam, kondisi sumber daya alam yang minus, dan sebagainya.    Integrasi Nasional berasal dari 2 kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Integrasi memiliki arti pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

   Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998). “Mengintegrasikan” berarti membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-pisah.

  Menurut Howard Wrigins (1996), integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa. Jadi menurutnya, integrasi bangsa dilihatnya sebagai peralihan dari banyak masyarakat kecil menjadi satu masyarakat besar.

Tentang integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi, yaitu:

a.   Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial  dalam satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa  kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit.
b.  Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat  di  atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial  budaya masyarakat tertentu.
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaanperbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada        kelompok elit dan massa.
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang  diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e.  Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima  demi mencapai tujuan bersama. Sejalan dengan definisi tersebut, Myron Weiner  membedakan 5 (lima) tipe integrasi yaitu integrasi nasional, integrasi wilayah, integrasi  nilai, integrasi elit-massa, dan integrasi tingkah laku (tindakan integratif). Integrasi  merupakan upaya menyatukan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat  menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat kecil yang  banyak jumlahnya menjadi satu bangsa.

Secara Politis. Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan berbagai kelompok budaya dasosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Secara Antropologi.Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat.

 Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
1.      Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2.      Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3.      Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4.      Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5.      Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
6.      Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

·         Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
1.      Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2.      Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3.      Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4.      Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5.      Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
6.      Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
7.      Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).

Daftar Pustaka :

Buletinlitbang 2011. Organisasi, org 2011. Jakarta: Edukasi PPKN 2015. Rudy
Pramono 2013. Siti Zulaikha 2012. Global Lave Bookx, Maruli 2014. Pengertian
Ilmu ebook, Budianto 2014.

Sumber : http://apasihmaumu.blogspot.co.id/2012/06/integrasi-nasional.html

Komentar

Postingan Populer